3
Hari lagi, setelah dua tahun lebih aku menanti hari itu. Tanpa lelah aku selalu
saja menghitung detik demi detik menit demi menit, jam, hari, minggu, bulan
bahkan tahun. Aku sangat menantikan waktu itu. Jangan anggap aku egois, kau
sendiri yang sudah menjanjikan aku hal itu. Walau terdengar menyakitkan tapi
memang tidak ada jalan lain jika kita benar-benar ingin hubungan ini terus
berjalan. Aku lelah terus kau sembunyikan, aku lelah berpura-pura seakan kita
tak punya hubungan apa-apa. Aku lelah slalu menjadi orang yang kau temui
setelah dia. Aku mulai benci menjadi prioritasmu yang kedua.
3
Hari Lagi, semua itu akan berubah. Jika janji yang kau ucap benar kau tepati,
aku takkan lagi menjadi prioritas keduamu. Saat itu tiba, dunia akan tahu bahwa
aku lah wanitamu bukan dia. Aku lah satu-satunya wanita yang mampu
membahagiakanmu, bukan lagi dia. Kalian ingin menyebutku penghancur ?
Tolong berikan pula lelaki yang sudah mempunyai pasangan namun minta di tikung
itu predikat yang sama pula! Dari awal aku tidak pernah mempunyai niat untuk
menjalin hubungan dengan orang yang sudah mempunyai kekasih terlebih lagi ini
sudah beristri bahkan buah hati. Aku sama sekali tidak pernah ingin memulai
ini. Aku pun wanita yang mempunyai perasaan, aku pun membayangkan bagaimana
rasanya jadi dia yang harus di tinggalkan suaminya. Tapi apa daya, lagi-lagi
logika dan hati ini tak mau berjalan beriringan. Di tengah pemikiranku yang
rasional, hatiku terjebak dalam cintanya, kasih sayang yang ia suguhkan padaku
melebihi kasih yang pernah aku dapat sebelumnya. Kita pernah berdebat bahkan
sering berdebat untuk hal ini. “bagaimana nanti anakmu?” “bagaimana nanti
keluargaku & keluargamu?” “bagaimana nanti jika tidak di restui?” semuanya
hanya sebatas pertanyaan tanpa jawaban yang jelas. Sampai akhirnya kau mantap mengucap
bahwa kau sungguh-sungguh inginkan diriku dan akan memperjuangkan aku. Dengan cara
apa? Tentu saja perceraian. Dan jika prediksimu tidak meleset itu tepat tiga
hari lagi dari hari ini.
Haruskah
aku bahagia mendengar ini ? jika kau bertanya pada hatiku, ia akan menjawab Ya,
aku sangat bahagia akhirnya orang yang begitu mengerti aku, yang sangat aku
sayangi akhirnya menjadi milikku seutuhnya tanpa harus berbagi lagi. Tapi jika
kau tanyakan itu pada logikaku, ia akan menangis, bagaimana mungkin seorang aku
akan merebut kekasih orang, bagaimana aku berusaha memisahkan anak dari ibunya,
bagaimana akan ku jawab asal-usulnya pada semua family nanti jika kita benar
menikah. Dalam kamus keluargaku belum pernah ada cerita tentang pernikahan
dengan duda anak satu. Ya tuhan, begini kah takdir yang sudah kau scenario kan
untuk aku jalani?
Namun,
kesepakatan tetaplah kesepakatan. “beri aku waktu sampai anakku masuk sekolah
TK” kalimat itu yang terus aku pakai sebagai senjata untuk terus menagih
janjimu. Kalian pasti berpikir jika laki-lakinya akan berpisah saat anaknya TK
kenapa masih 3 hari lagi? Sedangkan ini sudah bulan agustus dan pembelajaran
jelas sudah dimulai dari hampir dua bulan ini. Yaa, aku telah di bodohi, dia
begitu pintar menipuku. Dia berkata bahwa pendaftaran baru akan di buka mulai
dari bulan agustus, dan minimnya pengetahuanku tentang tahun ajaran baru itu membuatku
mengucap “deal” untuk bulan agustus. Bodoh ! Kalaupun sekarang aku tahu bahwa
juni lalu anakknya sudah mulai bersekolah, aku bisa apa? Aku tuntut ia pun
sudah tak mempan, ia tetap kekeh untuk memberikan kepastian itu sesuai
perjanjian awal, bulan agustus. Kalian pasti berpikir aku sangat bodoh bukan? Untuk
hal sekecil itu saja aku tertipu bagaimana bila keputusannya untuk berpisah
dengan istrinya juga sebuah penipuan demi untuk mendapat kenikmatan tubuhku
saja? Jangankan kalian, aku sendiri pun sudah memikirkan itu, tapi mau
bagaimana hati ini sudah tertuju hanya padanya. Apa kalian sendiri bisa menjauh
dari orang yang sudah benar-benar kau sayang? Se biadab-biadabnya pasanganmu
jika kau cinta pasti akan kau perjuangkan kan? Tak peduli ia serius atau tidak.
Begitulah cinta, ia bisa saja menerbangkanmu dan tanpa ijin ia
menenggelamkanmu. Dan kalian pasti berpikir sebenarnya siapa aku yang berani
bermain api seperti ini? Aku hanyalah wanita sederhana berparas tak cukup
rupawan layaknya selebriti atau mungkin berbadan indah bak peragawati. Aku hanya
wanita biasa yang bahkan belum genap berusia 20 tahun. Kalian tercengang? Pasti
di benak kalian sekarang terbersit pemikiran mengapa anak yang masih belia ini
harus memikirkan hal seberat itu; perceraian, perebut istri orang, akan
menikahi duda anak satu. Apa yang sebenarnya anak ini harapkan, sedang
laki-laki tampan yang masih single juga gak kurang stocknya. Apa tebakanku
benar tentang pemikiran kalian ini? Akan aku jawab, memang banyak lagi yang
lain, tapi pernahkah kalian merasa jatuh cinta tanpa alasan, tiba-tiba saja
kalian menyukainya karena rasa nyaman. Mau yang bagaimana lagi kalau sudah
nyaman, seperti itulah situasi yang aku alami untuk pria yang selalu menanyakan
apakah dirinya tampan namun selalu aku jawab “biasa” ini. Tanpa pernah aku
minta cinta justru tumbuh semakin besar.
Aku
masih mengharap akhir yang bahagia. Aku selalu berdoa kepada Sang Maha Cinta
untuk memberikan kemudahan dalam hal ini. Sampai detik ini aku hanya bisa
menerka akan seperti apa, tanpa tahu betul hasilnya. Karena ia tak pernah
sedikit pun menceritakan padaku bagaimana perjuangannya melawan amarah keluarga
demi aku. Dia hanya diam dan memilih memendamnya sendiri. Aku hanya bisa
menunggu lagi dalam waktu 3 hari ini.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusYo opo iku atuh kangmas.....aya2 wae
BalasHapusDirect to say samething to me, how depp in your heart spacy
G ky gt caranya spacy..astagfirullah
HapusG ky gt caranya spacy..astagfirullah
HapusYo opo iku atuh kangmas.....aya2 wae
BalasHapusDirect to say samething to me, how depp in your heart spacy